Breaking News

Tuesday 29 November 2016

SHALAT JUMAT DAN HARI KE - 13 ....


22 Februari 2006 aku pindah ke Parang Tambung. Aku diperkenankan oleh Ketua Jurusan (Bapak Drs. Muhammad Arsyad, MT) dan Kepala Lab. Fisika (Bapak Drs. Aslim, M.Si) untuk tinggal di Lab. Setelah Pergi Pulang kampus Parang Tambung – Mandai, Maros selama satu setengah semester sambil bekerja di warung Sop Saudara, akhirnya aku bisa agak fokus ke kuliah dengan tinggal di Lab.
Namun, aku mulai tersadar. Jika selama ini aku ga pusing soal makanan, maka mulai saat itu aku harus berjuang sendiri. Om yang menjadi sandaran selama ini di Mandai, terlalu jauh. Di sisi lain, aku ga berharap pada Orang tua di kampung halaman. Aku tahu, Ayahku tidak terlalu mendukungku untuk kuliah apalagi untuk berharap kiriman darinya. Ibuku? Untuk biaya hidupnya bersama Nenek hanya berharap pada uang Janda Veteran. Tapi untunglah, aku diserahi untuk mengelolah mesin Photo Copy Lab.
Bulan April, Iccha menyusul tinggal di dalam Lab. Dia tinggal di Ruang Alat Lab Elka. Tugasnya membersihkan lantai II Lab. Tidak lama berselang, Idil menyusul setelah Kos-kosannya di Jl. Muhajirin I sudah selesai masa kontraknya. Tepatnya di akhir bulan Mei.
Kami bertiga sama-sama sadar bahwa uang bulanan tidak ada dalam kamus kehidupan kampus kami. Yang ada adalah usaha dari kerja kami. Sehingga di malam itu, bertempat di Ruang Alat Lab Elka kami bertiga kami kompak untuk berharap pada “Makanan gratis” di siang hari. Ya..kami hanya menyediakan makanan di malam hari. Siangnya, kami berharap kalau ada Dosen yang minta dibelikan makanan sehingga kami dapat jatah. Sehingga, kami tak jarang makan hanya sekali dalam sehari semalam.
**********
23 Oktober 2006 merupakan hari lebaran Idul Fitri. Aku berlebaran di Kampung halamanku. Berlebaran di tempat aku tumbuh dan dibesarkan oleh Ibunda dan Nenekku tercinta. Saat itu, aku juga disibukkan persiapan Pengukuhan organisasi pelajar dan mahasiswa yang Aku gagas bersama Muhammad Yusuf, Lukman, dan Hamzah yaitu Ikatan Pelajar Mahasiswa Mandar Katumbangan yang disingkat IPAMAKA. Rencananya, pengukuhan akan dilaksanakan bersamaan hari Sumpah Pemuda yaitu 28 Oktober 2006 tepatnya di Malam Minggu bertempat di Lapangan Sepakbola kebanggaan Desa Kami yang di sponsori oleh Bapak Lamang Ahmad, S.Ip.
Tiga hari berselang, yakni hari Jum’at aku baru sempat bersilaturrahmi ke rumah Ayahandaku. Aku berkunjung ke rumah sebelum tiba waktu shalat Jumat bersama Muhammad Yusuf.
Tok..tok..tok...
Assalamu Alaikum” ucapku. Kemudian masuk ke dalam rumah.
Setelah memeriksa seluruh keadaan rumah. Ternyata gak ada orang di rumah. Aku putuskan menunggu kedatangan Ayah sambil menunggu waktu Shalat Jum’at.
Ga lama berselang, Ayahku datang sambil memikul baki yang berisi Mangga yang dibawanya dari kebun. Melihatnya datang, aku lalu menghampirinya.
“ Katanya sakit, kenapa pergi ambil mangga siang-siang gini? Hari Jum’at lagi...” tanyaku agak kesal.
Di akhir Bulan Ramadhan sebelumnya, aku mendengar sepupuku berkata bahwa Ayahku lagi sakit. Orang-orang menamainya penyakit Kuning.
“ Ga enak di rasa kalau di rumah saja. Mending ke kebun untuk memetik buah mangga, sambil cari keringat,” begitu katanya.
Beberapa saat kemudian, adzan berkumandang di Mushollah dekat rumah ayahku. Aku dan Muhammad Yusuf segera menuju Mushollah.
Dari shalat Jumat, aku kembali ke rumah ayahku. Setelah makan siang, aku mau pamitan.
“ Ayah, aku mau kembali ke Makassar hari minggu..........,” kataku
Belum sempat selesai aku berbicara, ayahku memotong,” Jadi kenapa? Aku ga punya uang. Kenapa selalu minta uang. Tiga Bulan yang lalu kamu juga minta.”
“Ayah, itukah tiga bulan yang lalu. Sudah lama. Jadi sudah habis.“
“ Pokoknya ga ada uang.”
Aku langsung pulang tampa pamit. Aku keluar dari rumah ayahku sambil membanting daun pintunya. Muhammad Yusuf pamitan dengan Ayahku, lalu menyusulku. Kami berdua kemudian menuju ke Wonomulyo untuk membeli perlengkapan Persiapan Pengukuhan IPAMAKA.
Di malam minggu, sesuai dengan rencana IPAMAKA resmi dikukuhkan oleh Kepala Desa Katumbangan Lemo yang diwakili oleh Sekretaris Desa. Acara yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat, tokoh Agama, tokoh pemuda, warga masyarakat serta pelajar dan Mahasiswa dari dua Desa yaitu Desa Katumbangan Lemo dan Desa Katumbangan. Acara tersebut berjalan aman dan lancar.
Keesokan harinya, aku pun balik ke makassar. Aku balik tanpa menyempatkan diri untuk meminta maaf kepada ayahanda tentang kesalahan dua hari sebelumnya. Siapa tahu yang tahu tentang takdir? Ternyata takdir hanya menjadi rahasia Ilahi.
Tiga hari berselang tepatnya di hari Rabu tanggal 1 Nopember 2006, aku merasakan ada yang ganjal dengan diriku. Aku menjalani kegiatanku di kampus tidak seperti biasanya. Perasaanku was-was. Namun aku mencoba untuk menenangkan diri.
“ah.. mungkin hanya perasaanku saja,” kataku dalam hati mencoba menghibur diri sendiri.
Malam harinya aku menelpon Ibuku di kampung menggunakan Handphone Icca bermodalkan kartu perdana. Maklum, belum punya HP. barulah sepuluh hari kemudian, aku baru memilikinya sebuah HP bermerk MOTOROLA. Namun, informasi yang aku peroleh nihil. Alhamdulillah, tidak terjadi apa-apa.
Tiga hari setelah aku memiliki Handphone, barulah terjawab teka-teki tentang perasaanku selama ini. Ya.. 13 hari setelah pertama kali aku merasakan perasaanku yang ganjal itu.
Saat itu aku sedang mengetik di Ruang Pendidikan Lab. Fisika Lt 1. Waktu telah menunjukkan 17.55 di dalam komputer. Tiba-tiba Handphoneku berbunyi. Aku lalu mengangkatnya.
“Assalamu Alaikum,” Kata orang di ujung sana.
“Waalaikum Mussalam. Siapa ya?” tanyaku heran. Kenapa ada orang lain yang tahu nomorku. Setahuku cuma Icca dan Idil yang tahu nomorku.
“Kamu Aco?” balik tanya
“ ya....” Jawabku ” siapa ya?”
“ Ini Lui’,”
“Lui’ siapa?”
“Lui’ sepupumu.”
“oooo... darimana ambil nomorku?”
“Dari temanmu, Icca,”
“ oooo....apa kabar ini?”
“ Alhamdulillah baik-baik.. ohy apa kamu tahu kalau Ayah meninggal?”
“ Ayah siapa?”
“ Ayah.... Ayahmu..”
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaa........” aku sangat kaget.
Aku diam seketika, di antara sadar dan tidak. Aku seperti bertanya dalam hatiku, apakah aku sedang bermimpi? Ataukah ini nyata adanya? Ini pasti mimpi.
“Kapan?” bertanya untuk lebih meyakinkan.
“ Empat belas harinya besok”
Aku lalu mencubit tanganku. Sakit. Nyata. Ini pasti benar adanya. Tak terasa air mataku menetes. Aku sudah tidak menghiraukan lagi dengan apa yang sedang aku ketik. Aku juga ga lagi memperhatikan suara sepupuku dari dalam HP-ku. Aku sangat sedih. Bagaimana tidak? Ayahku meninggal, tak menyaksikan jenazahnya dan tidak sempat meminta maaf atas ending pertemuan yang tidak baik. Hatiku betul-betul pilu.
Di dalam kesendirianku di Ruang Pendidikan aku hanya bisa menangis dalam hati sambil menetaskan air mata. Yang terlintas dalam pikiranku adalah pertemuan terakhirku sebelum kembali ke makassar. Bagaimana tidak? aku ga sempat untuk meminta maaf. Justru aku berbuat salah di akhir pertemuanku. Dua bulan Sejak saat itu, aku selalu bersedih sepulang dari shalat jumat. Aku selalu ingat bagaimana pertemuan terakhir dengan Ayahku sepulang dari shalat Jumat.
“Ya Allah... kenapa ya Allah??? Engkau menimpakan takdir yang seperti ini terhadapku? Begitu besarkah salah dan dosaku sehingga aku harus menghadapi takdir yang seperti ini?“ rintihku dalam hati.
Tidak lama berselang suara adzan terdengar dari Masjid Ulil Albab Kampus UNM Parang Tambung. Aku segera bergegas ke Masjid. Aku ingin mengadukan perasaanku ini kepada Sang Khalik. Mengapa Dia memberiku takdir yang seperti ini.
Sekembalinya dari Masjid, aku langsung naik ke LT III lab. Menemui Ka’ Saleh dan Ka’ Khaerul. Aku ingin minta izin untuk pulang kampung. Apalagi keesokan harinya, ada kegiatan praktikum yang mesti aku ikuti. Tiba di LT III, aku mengetuk pintu Ruang Lab. Semikonduktor dan Superkonduktor, tempat dimana Ka’ Khaerul tinggal.
Tok..tok..tok...
Ka’ Khaerul membuka pintu.
“ Masuk Chim..... “
Seperti biasa, Aku lalu masuk.
“ Ka’, aku mau pulang dulu,” kataku memulai.
Disaat aku mulai bicara aku terbawa perasaan. Perasaanku masih labil. hal ini menyebabkan terjadi perubahan pada raut wajahku.
“ Kamu kenapa Chim?” Tanya Ka’ Khaerul.
Aku ga kuat lagi menahan air mataku di depan Ka’ Khaerul. Aku berlari masuk di Ruang Praktek Semikonduktor. Di Ruang itu, aku berusaha menahan tangisku. Ka’ Khaerul lalu menyusulku masuk.
“ Ada apa Chim?”
“ Ka’, Ayahku meninggal.” Kataku dalam isak tangis
“ Kapan?”
“ Tiga belas hari yang lalu,”
“ Haaaa.... kenapa bisa? Maksudku, kenapa baru tahu sekarang?”
“ Sepupuku tadi menelpon.”
Aku lalu bercerita dari awal bagaimana aku baru tahu kalau ayahku meninggal. Ka’ Khaerul hanya bisa mendengar saja. Sambil sesekali menyela dan memberi semangat.
“Apa Ibumu tahu Soal ini?”
Aku lalu menghubungi nomor HP yang bisa dihubungi di Kampung. Setelah berbicara dengan Ibu, ternyata beliau juga tidak tahu. Ibuku justru kaget, bagaimana bisa aku lebih duluan tahu daripada dia. Padahal jarak antara rumah Ibu dengan rumah Ayahku berkisar 8 Km. Malam itu aku betul-betul aku ga bisa tidur. Yang terlintas dipikiranku hanyalah ayahku tercinta. Aku bersedih lebih-lebih kalau mengingat kembali pertemuan terakhirku dengannya.
Keesokan harinya barulah aku pulang. Tanpa sempat memberitahu teman-teman yang lain. Terutama teman-teman kelas (POLARISASI 04B), kecuali Icca dan Idil. Aku menelpon mereka berdua ketika di atas mobil pete-pete dalam perjalanan menuju Maros...

*********

Read more ...

Wednesday 2 November 2016

Belajar asyik menggunakan komik Digital

belajar asyik menggunakan komik digital
halaman 1

belajar asyik menggunakan komik digital
halaman 2

belajar asyik menggunakan komik digital
halaman 3
Belajar adalah proses mentransfer ilmu dari seseorang kepada orang lain. Terkadang dalam proses pembelajaran dibutuhkan suatu metode baru agar dapat diterima peserta didik dengan baik. salah satu metode yang dapat dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran. seperti gambar di atas.
Read more ...

Saturday 29 October 2016

Siapakah Orang di Atas? (renungan)


Kisah nyata ini di tuturkan Habib Quraisy bin Qosim Baharun, Cirebon, dr kisah perjalanannya th 1996. Kala itu pesawat melintasi daratan Afrika. Diantara penumpangnya Habib Quraisy dan ibu Tua sekitar 65-70 tahun berpenutup jilbab di sebelahnya. “Dimana asal Anda?” Tanyanya. Tahu Habib Quraisy orang Indonesia, dia mengajaknya berbahasa Indonesia dan amat fasih pula. Ibu Tua itu tersenyum bijak sambil berkata “Saya ‘Alhamdulillah’ menguasai sebelas bahasa dan 20 bahasa daerah”.

Ibu Tua mulai mengupas pembahasan Al Qur’an dg indah dan mahir.
Habib pun penasaran atas kehebatannya menjelaskan Al Qur’an, “Apakah Ibunda HAFAL AL-QUR’AN ?”
Beliau jawab “Ya, saya telah menghafal Al Qur’an dan saya rasa tidak cukup hanya menghafal Al Quran sehingga saya berusaha menghapal Tafsir Jalalain dan saya pun hafal”.

Tidak sampai disitu saja, Ibu Tua itu melanjutkan bicaranya “Namun Al Qur’an harus bergandengan dengan hadist. Sehingga saya kemudian berupaya lagi menghafal hadist tentang hukum sehingga saya hafal kitab hadist Bulughul Marom di luar kepala”.

“Lantas saya masih belum merasa cukup, karena di dalam Islam bukan hanya ada halal dan haram tapi harus ada fadhailul amal, maka saya pilih kitab Riyadhus Sholihin untuk saya hafal dan saya hafal”. Kata Ibu itu menuturkan pendalamannya tentang Islam kepada Habib Quraisy.

Ibu itu kembali bertutur “Di sisi agama ada namanya tasawuf, maka saya cenderung pada tasawuf sehingga saya pilih kitab Ihya Ulumuddin dan sampai saat ini saya sudah 50 kali mengkhatamkan membacanya.
Saking seringnya saya baca Ihya Ulumuddin sampai-sampai Bab Ajaibul Qulub saya hafal di luar kepala”.

Habib Quraisy terperangah melihat kehebatan dan luarbiasanya Ibu itu. Namun karena tidak percaya begitu saja, Habib pun akhirnya mencoba test kebenaran perkataannya. Apakah benar Ia telah hafal Al Qur’an? Apakah benar Ia menguasai Tafsir Jalalain ttg asbabun-nuzul dan qaul Ibnu Abbas? Setelah melalui beberapa pertanyaan. Ternyata benar Ibu itu hafal Qur’an bahkan mampu menjawab tafsirnya dengan mahir dan piawai.

Ketika Habib mengangkat permasalahan ihya mawat yang ada dalam kitab Bulughul Maram Ibu Tua itu pun menjabarkannya cukup jelas.

Ketika Habib membahas tentang hadist Riyadhus Sholihin maka Ibu Tua itu menyebutkan sesuai apa yang disebutkan dalam kitab Dalailul Falihin sebagai syarah kitab hadist tsb.

Dan lagi Ia menjelaskan masalah psikologi hati berbasis kitab Ihya Ulumuddin pada pasal ajaibul qulub. Kembali Habib dibuat heran akan kehebatan Ibu Tua itu dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pesawat akan mendarat di Airport. Ibu itu mengambil tasnya yang ada di kabin. Kerana sudah merasa kenal, Habib membantu menurunkan 3 tasnya ke lantai pesawat. Subhaanallah… Saat Ibu itu menunduk untuk mengambil tasnya ternyata keluar dari balik jilbabnya seutas kalung salib.

Seperti petir menyambar di siang bolong, Habib Quraisy menunduk lemah. Ibu itu tersenyum,  “Akan kujelaskan padamu nanti di hotel.”
Habib akan transit selama sehari semalam, pun Ibu Tua itu. Maka di ruang tunggu dia tunjukkan nomor kamarnya kepada Habib dan berjanji bertemu di ruang lobbi restaurant.

Keduanya akhirnya bertemu. Kpada Habib Qurasy ia mengatakan, “Saya bukan orang Kristen, mengapa saya keluar dari Kristen ?… karena saya menganggap Kristen itu hanya dongeng belaka. Dan kalung ini bukan berarti saya Kristen, tapi kalung ini pemberian almarhumah ibu saya”.

Ia mengatakan bahwa Ia telah mempelajari Kristen, Hindu juga Islam. Ia mengungkap ketertarikannya mengenai keagungan yang ada di balik wahyu Allah SWT dan hadits Nabi Muhammad SAW.
“Ibu apa agamanya sekarang ?” Habib bertanya.
Dia katakan “Saya tidak beragama”
“Andai Ibu masuk Islam, begitu baca syahadat, ibu akan langsung dapat titel ulama”. Karena demikian luas ilmu yang dimiliki kata Habib.

Ia menjawab,
“MUNGKIN KARENA SAYA BELUM MENDAPAT HIDAYAH DARI ALLAH”

Habib Quraisy meneteskan airmata bersyukur kpd Allah SWT, bagaimana orang seperti dia yang sudah hafal Al Qur’an dan lain sebagainya belum Allah izinkan untuk beriman kepada-NYA.

Sementara kita tanpa usaha apapun, telah dipilih oleh Allah SWT untuk jadi seorang muslim. Demikianlah kisah ajaib ini. Semoga dapat diambil iktibar betapa bersyukur kita dianugrahi iman dan semakin bertambah kuat sampai ajal menjemput, sehingga kita termasuk orang yang husnul khotimah.

Ibu tua itu namanya ANN MARIE SCHIMMEL, ahli terkemuka dalam literature Islam & mistisisme (tasawuf), berkebangsaan Jerman, sebagai professor mengajar di 3 Universitas terkenal di 3 Negara berbeda, dikenal memiliki ingatan fotografis. Wafat tahun 2003 di usia 80 thn, entah bagaimana tentang keimanannya di akhir hidupnya. Ada yang tahu??

SEORANG HAMBA MASUK SURGA KARENA RAHMATNYA
Tidaklah cukup hafal Al-Qur'an dan hadist.


Keep istiqamah ikhwah wa akhwaty fillah....
                        ☄
Baca 👆dan fahamkan.. betapa beruntungnya kita.. 👍
[10/12, 12:20 PM] Atan Nurul Hudasarbini: https://g.co/kgs/9KmwUS
Read more ...

MENDIKBUD MEMUJI IGI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI GURU YANG BANYAK DIHARAPKAN

Rasa syukur kami ucapkan begitu Ketua Umum IGI Muhammad Ramli Rahim memberitahukan bahwa surat   yang kita layangkan ke Mendikbud hampir tiga bulan lalu akhirnya mendapatkan tanggapan. Kejadian itu tepat setelah para Tetua (baca: Pembina IGI) berdiskusi akan pentingnya menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak, khususnya Kemendikbud di grup khusus.  Ketum IGI mendapat informasi bahwa pada tanggal 28 Oktober 2016 IGI akan diterima untuk beraudiensi dengan menteri pendidikan dan kebudayaan RI, Prof. Dr Muhajir Effendi.
Bagi IGI ini adalah moment yang tepat karena kami para pengurus pusat IGI bersama-sama dengan pengurus wilayah DKI Jakarta dan Banten serta beberapa pengurus daerah bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan Mendikbud tepat pada hari Sumpah Pemuda. Sebuah hari bersejarah yang mempersatukan para pemuda Indonesia 88 tahun yang lalu untuk bersumpah setia demi menjaga persatuan dan kesatuan  tanah air, bangsa. dan bahasanya. Semangat Sumpah Pemuda  tentu saja menyelimuti hati para pengurus IGI yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia tersebut.Meski dengan biaya sendiri mereka datang dari berbagai pelosok negeri untuk berjumpa dengan sang Menteri.
Direncanakan pertemuan akan dihelat pada jam  11.00 -12.00 di ruang konferensi. Tetapi karena hari Jumat, acara diundur menjadi jam 12.45 -13.15 WIB. Namun rupanya acara Mendikbud  cukup padat sehingga  akhirnya terjadi penundaan sekitar enam jam dari waktu semula. Akhirnya kami bisa beramah-tamah dengan menteri selama 60 menit dari jam 17.00 -18.00. Meskipun sebagian dari kami harus merelakan diri ketinggalan pesawat dan tiket hangus sampai dua kali kami merasa puas dengan adanya silaturahmi ini. Pertemuan IGI-Mendikbud ini diharapkan bisa memberi informasi yang cukup kepada Mendikbud tentang keberadaan sebuah organisasi profesi guru yang bernama IGI langsung dari tangan pertama.
Selama setengah jam lebih ketua umum IGI memaparkan overview IGI dari A sampai Z. lntinya IGI sebagai sebuah organisasi profesi siap besinergi dengan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru. Sejarah berdirinya IGI dan semua gerakan pembaharuan yang sudah dilakukan IGI dipaparkan dengan gamblang oleh Ramli. IGI bahkan sudah mempersiapkan diri dengan mewadahi para guru dengan  spesiasinya masing-masing di dalam ikatan guru mata pelajaran.  Mereka akan menempa diri dalam ikatan-ikatan guru mapel tersebut untuk menjadi para guru spesialis yang mumpuni.
Mendikbud nampak menyimak dengan serius overview dari Ramli. Raut muka Mendikbud yang mula-mula tampak lelah dan berpikir sangat keras perlahan  mulai menjadi lebih cerah. Apalagi setelah Sekjen Kemdikbud yang duduk bersebelahan dengan Ramli menjelaskan bahwa Kemdikbud akan berlaku seadil mungkin kepada semua organisasi profesi guru. Mendikbud sempat bertanya tentang jumlah organisasi profesi guru yang ada saat ini dan dijawab aklamasi oleh audiens bahwa jumlahnya semua ada 13. Mendikbud agak terkejut juga karena tampaknya selama ini yang diketahui menteri hanya ada satu perkumpulan guru.
Pada kesempatan itu Mendikbud meminta maaf karena setelah lama baru bisa beraudiensi dengan IGI. Info tentang surat IGI tampaknya tidak segera diketahui oleh menteti sehingga terjadi penundaan waktu audiensi yang cukup lama dari sekak pertama kali surat dilauangkan. Mendikbud juga  berpesan agar friksi- friksi kecil yang selama ini dialami oleh organisasi profesi anggap saja sebagai media untuk fastabiqul khairat alias berlomba lomba menuju kebaikan. Mendikbud berjanji akan mengayomi semua organisasi guru karena mereka adalah partner pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lndonesia.
Mendikbud juga menyinggung tentang linearitas dan mengkritisi pembuat peraturan tentang linearitas yang dinilai agak berlebihan. Muhajir bercerita bahwa dirinya pernah dikenai sanksi masalah linearitas karena sebagai dosen, antara gelar S-1, S-2, dan S-3 yang dimilikinya tidak ada yang linear. Karena masalah itu Muhajir  mengalami penundaan turunnya gelar profesor selama lima tahun . Setelah tim penilai ditantang dan tidak bisa memberikan alasan kuat akhirnya turunlah gelar profesor tersebut.
Tentang Hari Guru Nasional yang bersamaan waktunya dengan ulang tahun salah satu perkumpulan guru, Mendikbud mengatakan bahwa hal itu sudah terlanjur diatur dalam sebuah Perpres. Jika ingin mengubahnya maka  Perpres tersebut harus diganti dulu. Ke depan semuanya akan dibenahi sehingga pemerintah bisa berlaku seadil-adilnya pada semua organisasi guru.
Berbicara tentang UKG, Muhajir menilai skor UKG yang akan dipatok sebesar 80 itu tidak rasional. Itu Ibarat menyuruh seseorang untuk tiba-tiba melakukan loncatan setinggi 3 meter padahal kemampuan sebenarnya hanyalah satu setengah meter. Jadi sampai kiamat pun orang tersebut tidak akan bisa melompat setinggi 3 meter.
Muhajir juga mengatakan bahwa ke depan yang menentukan kualitas, profesionalitas, dan keberlangsungan profesi guru adalah para guru itu sendiri. Sedangkan organisasi profesi yang ada  harus mewadahi para guru  dengan spesiasinya. Di dalamnya harus ada sub-sub organisasi yang berisi asosiasi atau ikatan-ikatan guru mata pelajaran. Peningkatan mutu itu ada di dalam wadah-wadah spesiasi tersebut. Seperti halnya dikalangan tentara , spesiasi dimulai ketika pangkat tentara memasuki level letnan dua sampai kolonel. Spesiasi tersebut misalnya infanteri, zeni tempur, kavaleri, dan lain-lain. Selain itu organisasi profesi guru harus benar-benar berisi para profesional guru, bukan berisi para pejabat atau kepala dinas. Bahkan kalau perlu jangan memasukkan menteri atau pejabat semacamnya ke dalam jajaran dewan pembina. Menteri memuji bahwa IGI sudah mendekati sebagaimana organisasi profesi guru yang selama ini diharapkan.
Pesan menteri, guru harus fokus mengurusi anak didiknya. Guru jangan terlalu banyak meninggalkan kelas karena menatar maupun mengikuti penataran. Guru juga jangan sibuk dengan rapat-rapat organisasi sementara anak didik tidak terperhatikan dengan baik. Pendeknya guru harus cerdas menyiasati waktu agar kelas tidak terbengkelai tetapi dia tetap berkembang profesional. Demikian juga dengan penggunaan LKS . Seharusnya lembar kerja siswa (worksheet) dibuat dan dipersiapkan sendiri oleh guru karena dialah yang tahu bagaimana kondisi anak didik yang sebenarnya di dalam kelas.
Terakhir Muhajir juga berjanji akan membenahi semuanya termasuk meminta masukan dari IGI tentang bagaimana mengurangi jumlah jam belajar siswa sehingga siswa tidak diberatkan tetapi mereka tetap belajar efektif. IGI siap untuk diajak bersinergi kapanpun ketika Kemdikbud membutuhkan sumbangsih IGI dalam membenahi pendidikan anak negeri.
Salam Sumpah Pemuda!

Mampuono
Sekjen IGI
sumber : http://www.igi.or.id/mendikbud-memuji-igi-sebagai-organisasi-profesi-guru-yang-banyak-diharapkan.html
tanggal 29 Oktober 2016
Read more ...

Informasi penambahan Waktu batas pengiriman PMP

Informasi Penambahan Waktu Cut Off Pengisian Instrumen Aplikasi PMP = 20 Nopember 2016

Yang Terhormat :
1. Kepala LPMP
2. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
3. Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota
4. Pengawas Sekolah
5. Kepala Sekolah SD, SMP, SLB, SMA dan SMK
6. Operator Sekolah



di seluruh Indonesia



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebelumnya kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya atas partisipasinya dalam mengisi data instrumen di Aplikasi Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP). Mengingat integrasi PMP dengan Dapodik yang prosesnya relatif masih baru, sampai saat ini masih sangat banyak ditemukan kendala di lapangan seputar Apliasi PMP baik dari segi pengisian instrumen, pengiriman data, maupun kendala infrastruktur yang ada.

Di sisi lain, waktu yang disediakan untuk pengisian instrumen Aplikasi PMP sangatlah terbatas. Maka, kami menyampaikan bahwa waktu Cut Off akan ditambah selama 20 hari sehingga Batas Cutt Off yang baru adalah tanggal 20 November 2016.

Dalam waktu tersebut kami mengharapkan kepada sekolah yang belum mengirimkan datanya agar berupaya melakukan pengiriman dan selalu berkoordinasi dengan helpdesk PMP Dikdasmen untuk menangani permasalahan yang ada. Kami juga akan berusaha melakukan pembenahan-pembenahan agar kendala di lapangan dapat teratasi dan pendataan PMP ini dapat dilaksanakan dengan sukses.

Demikian Informasi yang dapat disampaikan harap menjadi maklum.



Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh



Salam Satu Data,
Satgas PMP Dikdasmen
Kemdikbud



Catatan :

Untuk mengatasi permasalahan pengiriman data yang sering gagal atau proses pengiriman memakan waktu yang terlalu panjang, kami memnuat jadwal pengiriman data PMP berdasarkan wilayah. Jadwal terlampir dalam file yang dapat diunduh disini.
Pengiriman data PMP

Sumber : grup telegram : Seputar PMP Dikdasmen, 29 Oktober 2016 (Vasas E. Lase)
Read more ...

Tuesday 25 October 2016

Workshop Sagusablog Satu Guru Satu Blog Ikatan Guru Indonesia

Satu Guru Satu Blog

Workshop Sagusablog merupakan singkatan dari Workshop Satu Guru Satu Blog. dari namanya, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru dalam hal membuat blog sebagai wadah pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru di dunia maya.
pelatihan ini diikuti kurang lebih 200 guru dari seluruh Indonesia yang dibagi dalam 10 kelas. dimana setiap kelas dipandu Pengampu dan seorang Mentor.  
Read more ...

Saturday 22 October 2016

RPP K13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP BAB VI

Satuan Pendidikan     : SMPN Katumbangan Lemo
Mata Pelajaran          : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester        : VI/2
Topik                     : Energi Dalam Sistem Kehidupan
Sub Topik               : Fotosintesis
Alokasi Waktu           : 2 JP ( 1x Pertemuan)

A.   KOMPETENSI  INTI
1.   Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.   Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaan nya
3.   Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.   Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
                     
B.   KOMPETENSI DASAR
1.1.        Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1         Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2         Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
4.8          Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan hijau.

C.   INDIKATOR
1.1.1 Mempelajari energi dalam sistem kehidupan merupakan sesuatu yang kompleks yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan ciptaan Tuhan adalah merupakan wujud dari pengamalan agama yang dianutnya
2.1.1  Menunjukkan sikap ingin tahu. Kritis, jujur, teliti, cermat, terbuka dan bertanggung jawab dalam mempelajari energi dan perubahannya.
 2.2.1  Saling menghargai dan menghormati kerja individu dan kelompok dalam melakukan aktivitas sehari-hari sebagai percobaan dan melaporkan hasil percobaan
 4.8.1 Menunjukkan bagian daun yang berperan dalam fotosintesis

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi sikap spiritual dan sosial

1.1.1.1 Peserta didik dapat  mengembangkan sikap mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang energi dan perubahannyanya dalam kehidupan sehari-hari
2.1.1.1Peserta didik dapat mengembangkan perilaku rasa ingin tahu, kritis, teliti, jujur,    cermat, terbuka dan bertanggung jawab melalui diskusi dan praktikum tentang  energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi pengetahuan dan keterampilan
3.6.1.1 Pesertqa didik dapat menyajikan hasil pengamatan, inferensi, dan mengkomunikasikan hasil penyelidikannya tentang fotosintesis

E.  MATERI PEMBELAJARAN
Fotosintesis berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan sintesis berarti penusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
     Fotosintesi dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Pada prinsipnya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah  CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah . selain itu sesuai dengan namanya foto  “Cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matahari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).

F.  PENDEKATAN/ STRATEGI/ METODE PEMBELAJARAN
1.    Pendekatan         : Scientific
2.    Metode              : Diskusi dan eksperimen
3.    Model                : Kooperatif Learning

G. SUMBER BELAJAR
1.    Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013
2.    Buku Panduan IPA SMP Kelas VII
3.    Internet dan media cetak lainnya.

H. MEDIA PEMBELAJARAN
a.    Media
Ø  Computer
Ø  Lcd/ Proyektor
Ø  Charta
b.     Alat dan bahan
1.    Pembakar Spiritus
2.    Air secukupnya
3.    2 lembar daun
4.    Gelas kimia
5.     Lugol
6.    Penjepit
7.    Korek api
8.    Kertas aluminium
9.    Alkohol
10.  Kaki tiga

I.   KEGIATAN PEMBELAJARAN
a.    Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I ( 3 jampel )
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pendahuluan
§  Guru menyampaikan salam dan menanyakan kehadiran siswa
§  Pemusatan perhatian dan memotivasi peserta didik
§  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Kegiatan Inti
§  Peserta didik diingatkan tentang langkah-langkah kegiatan (meto ilmiah) dengan menggunakan LKS yang telah disediakan oleh Guru
Mengamati
§  Perubahan warna pada permukaan daun yang sudah ditutup sehari sebelumnya dengan aluminium foil
Menanya
§  Alasan mengapa pada daun yang sudah ditutup dengan kertas aluminium foil akan menghasilkan warna yang berbeda dengan yang tidak ditutup.
Eksperimen
§  Melakukan eksperimen untuk membuktikan terjadinya fotosintesis
Mengasosiasi  
§  Menganalisis data dalam bentuk tabel pengamatan
Mengomunikasikan
§  Mempresentasikan hasil kegiatan

90 menit
Penutup
§  Guru mengingatkan peerta didik untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dan menyampaikan rubrik penilaian kepada peserta didik sehingga mereka berusaha untuk mendapatkan nilai maksimum
§  Guru memberikan penghargaan kepada kelompok peserta didik yang berpenampilan terbaik
§  Peserta didik memastikan kelas/ laboratorium dalam keadaan bersih.
20 menit


J.   PENILAIAN
 METODE DAN INTRUMEN
1.    Metode dan bentuk instrumen
Metode
Bentuk Instrumen
a.     Sikap
Lembar pengamatan sikap dan rubrik
b.     Diskusi an Observasi
  Rubrik penilaian kinerja
c.      Tes tertulis
  Tes uraian dan pilihan ganda

2.    Instrumen
a.    Lembar pengamatan sikap
1.    Pengamatan perilaku Ilmiah
No
Aspek yang Dinilai
1
2
3
Keterangan
1
Rasa Ingin tahu (Curiosity)




2
Ketelitian dan Kehati-hatian dalam melakukan pengamatan




3
Ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok




4
Keterampilan berkomunikasi pada saat belajar.






Rubrik penilaian Perilaku ilmiah
No
Aspek yang Dinilai
Rubrik
1
Menunjukkan rasa ingin tahu
1.   tidak menunjukkan antusias dalam pengama tan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat
2.   menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh 
3.   menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalam   dalam kegiata kelompok 
2
Ketelitian dan hati-hati
1.   mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hatihati dalam melakukan percobaan
2.   mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hatihati dalam melakukan percobaan
3.   mengamati hasil percobaan sesuai prosedur,  hati-hati dalam melakukan percobaan 
3
Ketekunan dan tanggungjawab  dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
1      tidak berupaya sungguh-sungguh dalam Menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
2      berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
3      tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
4
Berkomunikasi
4.    Aktif dalam tanya jawab,  tidak ikut mengemu kakan gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain
5.    Aktif dalam tanya jawab,  tidak ikut mengemu kakan  gagasan  atau ide, menghargai pendapat siswa lain
6.    Aktif dalam tanya jawab, dapat mengemuka kan Gagasan atau ide, menghargai pendapat siswa lain 

b.    Penilaian kinerja melakukan percobaan
No
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
1
Merumuskan masalah, hipotesis, dan merencana kan percobaan



2
Merangkai alat



3
Melakukan pengamatan / pengukuran



4
Melakukan analisis data dan menyimpulkan




Rubric :
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
2
3
Merumuskan masalah, hipotesis, dan merencanakan percobaan
Tidak mampu merumuskan masalah, hipotesis, dan merencanakan percobaan
Dilakukan dengan bantuan guru
Dilakukan secara mandiri (individual atau kelompok)
Merangkai alat

Rangkaian alat tidak benar
Rangkaian alat benar, tetapi tidak rapi atau tidak memper hatikan keselamat an kerja
Rangkaian alat benar, rapi, dan memperhatikan
keselamatan kerja
Pengamatan/
pengukuran
Pengamatan tidak cermat
Pengamatancermat, tetapi mengandung interpretasi
Pengamatan cermat dan bebas interpretas
Melakukan analisis data dan menyimpul kan
Tidak mampu
Dilakukan dengan bantuan guru
Dilakukan secara mandiri (individual atau kelompok)

LEMBAR KERJA SISWA ( LKS )
PETUNJUK PRAKTIKUM PERUBAHAN ENERGI PADA FOTOSINTESIS
Mata Pelajaran          :         IPA
Kelas                      :         VII         
Bentuk Penilaian       :         Unjuk Kerja


A.    KOMPETENSI INTI :
Mencoba, mengolah, dan 

Manyaji dalam ranah konkret ( menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak ( menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber laion yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B.    KOMPETENSI DASAR
4.9      Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan hijau.

C.   INDIKATOR

Ø  Menunjukkan bagian daun yang berperan dalam fotosintesis
Ø  Mempresentasikan hasil kegiatan praktikum di depan kelas

D.   TUJUAN

Ø  Mengetahui fotosintesis terjadi di daun

MATERI
Fotosintesis berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan sintesis berarti penusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
     Fotosintesi dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Pada prinsipnya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah  CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah . selain itu sesuai dengan namanya foto  “Cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matahari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
 REAKSI : C6H12O6                         CO2 + H2O + Energi         

PRAKTIKUM FOTOSINTESIS
Alat dan bahan
1.    Pembakar Spiritus
2.    Air secukupnya
3.    2 lembar daun
4.    Gelas kimia
5.     Lugol
6.    Penjepit
7.    Korek api
8.    Kertas aluminium
9.    Alkohol
10.  Kaki tiga

Langka-langkah Kegiatan:
1.    Ambil air 200 gram (200ml), tuang ke dalam gelas kimia
2.    Letakkan gelas kimia yang berisi air di atas pembakar spiritus.
3.    Masukkan daun beberapa saat sampai terlihat layu
4.    Angkat, lalu masukkan ke dalam wadah larutan alkohol. Angkat dengan menggunakan penjepit, cuci lalu di keringkan.
5.    Masukkan ke dalam wadah lalu teteskan lugal ke semua permukaan daun . amati perubahan warna pada daun yang tertutup kertas dengan yang tidak tertutup.
6.    Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
No.
Aspek
Hasil













 Kesimpulan:
1. ........................................................................
2. ........................................................................

c.         Instrumen
1.    Tuliskan pengertian fotosintesis.
2.    Adakah perubahan warna  dua lembar daun setelah kamu tetesi lugol? Jelaskan.
3.    Tuliskan faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.

No.
Jawaban
Skor
1.
Fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya
2
2.
Ada. Yang terkena cahaya berwarna biru dan yang tidak terkena cahaya berwarna kuning
2



3.
Beberapa faktor yang mempengaruhi fotosintesis yaitu:
1.    Cahaya matahari,
2.    Karbondioksida (CO2 ),
3.     suhu,
4.     air
4

                                                                             Campalagian, ………………..2016
          Kepala Sekolah,                                              Guru Mata Pelajaran IPA,



          .............................                                         ............................

          NIP.                                                              NIP. .
Read more ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog